Kamis, 16 Juni 2011

Pena Digital Pembaca Al Quran Dapat Rekor MURI

YUNANTO WIJI UTOMO
AlQolam Digital Pen dilengkapi sensor untuk membaca Alquran untuk berlatih bacaan sesuai tajwid.

Tri Wahono | Selasa, 21 Desember 2010
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengin belajar membaca Al Quran tapi ingin melakukannya secara mandiri dan bisa fleksibel di mana saja? Al Qolam Digital Pen mungkin bisa jadi pilihan. Dengan perangkat ini, belajar membaca Al Quran pun lebih mengasyikkan karena caranya unik.

Produk tersebut berupa pena yang dilengkapi dengan sensor, memori internal dan eksternal, serta speakerphone. Paketnya dilengkapi Al Quran berwarna yang dicetak dengan kertas khusus. Bila hendak latihan membaca Al Quran, orang tinggal menyentuhkan pena pada teks bacaan dan bacaan pun bisa didengarkan.

"Tujuannya adalah memudahkan orang belajar membaca Al Quran," kata dr KH Ahsin Sakho Muhammad, Rektor IIQ (Institut Ilmu Al Quran), lembaga yang menjadi mitra Al Qolam dalam pengembangan produk inovatif tersebut.

Lebih lanjut, Ahsin mengatakan bahwa dengan alat ini, orang tak perlu malu belajar membaca Al Quran, misalnya karena usia. Bacaan juga bisa diulangi-ulang sampai fasih. Ritmenya juga pelan sehingga mudah diikuti.

Orang yang sedang latihan bisa memilih untuk menyentuh teks nomor halaman atau teks ayat sesuai yang dikehendaki. Jika menyentuh teks halaman, maka seluruh bacaan pada halaman tersebut akan terbaca.

Salah satu kelebihan alat ini adalah mampu membantu orang membaca tajwid. Bacaan tajwid dicetak warna sehingga bisa dilihat dengan mudah dan disentuh dengan pena digital untuk mendengarkannya.

Atas inovasi tersebut, Museum Rekor Dunia-Indonesia hari ini memberikan penghargaan terhadap produk pena digital yang dikembangkan Al Qolam. Produk tersebut dinilai merupakan pelopor metode praktis membaca Al Quran dengan sistem sensor. Pemberian penghargaan dilangsungkan di Institut Ilmu Al Quran (IIQ) di Ciputat, Jakarta Selatan. J Ngadri, perwakilan MURI yang memberikan penghargaan, mengatakan, "Produk-produk pelopor seperti inilah yang nilainya paling tinggi."

Satu paket produk terdiri dari Al Qolam Digital Pen berikut Al Quran, Al Qolamku, dan IQRO dijual dengan harga Rp 1.599.000.

Membersihkan Dosa dengan Baca Al Quran


KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Tadarus Al Quran menjadi salah satu kegiatan rutin santri Pondok Pesantren Zulfikar di Desa Laban, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, selama bulan Ramadhan, Senin (1/9). Mereka menggunakan penerangan lampu minyak untuk melatih konsentrasi selama membaca Al Quran.

Jodhi Yudono | Sabtu, 28 Agustus 2010
MAMUJU, KOMPAS.com — Membaca kitab suci Al Quran berati membersihkan diri dari segala dosa dan seluruh perbuatan tercela sehingga umat Islam dituntut untuk terus membaca Al Quran dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.

Demikian disampaikan Ustaz Prof Dr Hamdan Juhannis, MA PhD, saat membawakan ceramah tentang hikmah malam Nuzulul Quran di Masjid Raya Mamuju, Jumat (27/8/2010).

Peringatan acara malam Nuzulul Quran di Masjid Raya Mamuju dilaksanakan Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mamuju serta dihadiri Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Bupati Kabupaten Mamuju Suhardi Duka, dan ribuan umat Muslim di wilayah itu.

Hamdan Juhannis mengatakan, dengan membaca dan memahami eksistensi Al Quran, berarti setiap manusia telah memiliki pedoman hidup untuk menjadi khalifatul fil ardl dan memosisikan diri sebagai hamba di hadapan Allah SWT.

Menurut dia, menjadi khalifatul fil ardl atau pemimpin di muka bumi dengan berpedoman kepada Al Quran berarti manusia telah memiliki pedoman hidup agar terhindar dari sifat yang tidak diridai Allah SWT, seperti sifat sombong dan dengki.

"Sikap sombong adalah sikap yang tidak diridai Allah SWT. Sikap ini akan membawa malapetaka bagi umat Islam sehingga sikap ini harus dihindari," katanya.

Ia menceritakan sebuah kisah dari seorang intelektual atau ilmuwan yang menyombongkan dirinya di hadapan seorang nelayan yang akhirnya intelektual itu mengakui kelemahannya karena tidak mengerti bahwa di satu sisi nelayan juga punya kelebihan.

Intelektual atau ilmuwan bisa saja memahami berbagai macam bahasa dan teori. Namun, di satu sisi, mereka tidak mengetahui pengetahuan alam yang dimiliki secara alami oleh nelayan. Ketika berlayar, tenyata sang nelayan mampu membaca tanda-tanda alam, sedangkan sang intelektual ternyata tidak mampu.

Dengan demikian, sang intelektual pun mengaku jika dia sombong dan menyatakan dia dirinya adalah nelayan, maka ia tidak mampu menggunakan pengetahuan yang dimilikinya ketika berada di lautan.

"Jadi, tidak ada gunanya sombong karena semua manusia itu diciptakan sempurna memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga kelebihan yang dimiliki hendaknya digunakan bagi sesuatu yang bermanfaat," katanya.

Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk mengimani Al Quran karena, dengan Al Quran, umat akan bisa membersihkan diri dari sikap yang dicela dan tidak diridai Allah SWT dan justru dapat membuat umat Islam menjalankan perintahnya seperti berbuat jujur dan adil.

Ia mencontohkan kisah seorang umat Islam, yakni seorang kakek dan cucu. Sang kakek menyuruh cucunya mengisi keranjang kosong dan kotor dengan air yang ternyata ketika diisi tidak pernah bisa penuh meski dilakukan berulang-ulang.

Namun, meski tak pernah penuh dengan air, keranjang tersebut akhirnya menjadi bersih dan berbeda ketika belum disirami dengan air.

"Sang kakek menyatakan, meski tidak bisa penuh dengan air, cucunya yang mengisi keranjang kotor tersebut telah berhasil membersihkan keranjang tersebut dengan air yang tadinya dianggap oleh cucunya sungguh tidak bermanfaat karena tidak penuh," katanya.

Demikianlah kata dia, ketika seorang umat Islam rajin membaca Al Quran, meski tidak mengerti, namun ia akan bisa bersih dari dosa dan perbuatan tercela yang tidak diridai Allah SWT.

Dengan demikian dan untuk menambah pahala, umat Muslim diharapkan dapat membaca Al Quran, khususnya pada bulan suci Ramadhan.

Nenek 120 Tahun Lancar Baca Alquran

KOMPAS.COM/INGGRIED DWI WEDHASWARY

yuli | Kamis, 13 Mei 2010
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Siapa sangka, Nenek Minah yang mengaku sudah berusia sekitar 120 tahun masih bisa membaca Alquran dengan jarak 25 cm tanpa bantuan kacamata.

Saat memperlihatkan kemampuannya itu, sejumlah petugas Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyaksikan hanya bisa berdecak kagum. Jika pengakuannya benar, Minah mungkin orang tertua di Jawa. Ia tinggal di Kampung/Desa Cogreg, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya.

Sempat menikah dua kali, ia hanya memiliki seorang anak, Sukaesih (80). Dari anaknya ini, ia kini memiliki tiga cucu, 12 cicit serta sembilan bao. "Nini mah kieu we sapopoe teh. Mun teu ngaji, jalan-jalan ngalongok buyut jeung bao (Kebiasaan nenek tiap hari, kalau tidak mengaji paling lihat-lihat cicit dan anak cicit)," tutur Nenek Minah dengan suara masih nyaring dan jelas, saat ditemui di rumah Lilis (29), seorang cicitnya, Rabu (12/5/2010).

Kondisi fisik Nenek Minah tampak sehat. Kerutan di wajahnya tidak memperlihatkan ia sebagai manusia yang berusia lebih dari 100 tahun. Tidak hanya matanya yang masih tajam, telinga dan bicaranya masih jelas. Hanya cara berjalannya yang memperlihatkan ia sudah uzur. Posisi tubuhnya sudah bongkok.

Menurut Nenek Sukaesih yang juga tampak masih sehat, ibu kandungnya jarang sekali sakit. Kalau sakit, paling hanya demam dan cukup memanggil mantri. "Pernah diinfus di rumah tapi tidak lama sehat kembali. Yang agak sering sakit malah saya. Sampai-sampai pernah dirawat di Puskesmas," tuturnya sambil terkekeh.

Makanan Nenek Minah pun biasa saja, tak ada yang dipantang. "Semua makanan masuk. Kecuali seperti super mie karena harus dibeli. Dari mana kami punya uang. Tiap hari bisa sampai empat kali makan, tapi sedikit-sedikit. Ibu saya pun masih bisa hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Mulai dari mandi hingga berjalan," tuturnya.

Nenek Minah pun masih bisa bersosialisasi dengan warga sekitar. Termasuk pergi ke pengajian di madrasah sekitar 50 meter dari rumahnya. Nenek Minah sempat mengaku sebagai warga paling tua di kampungnya.

Dua nenek lainnya, Nenek Suki dan Nenek Kalsem yang juga mengaku berusia di atas 100 tahun, menurut Nenek Minah, usianya masih jauh di bawah dirinya. "Suki jeung Kalsem mah anak kamari. Basa Ema geus sakola SR, maranehannana mah barudak kene pisan (Saat saya sudah masuk SR atau Sekolah Rakyat, Suki dan Kalsem masih anak-anak)," tuturnya.

Tapi bagaimana memverifikasi pengakuan nenek-nenek itu? Lagi pula, catatan soal kelahiran di masa Hindia Belanda tak seluruhnya bagus, apalagi di pedesaan. Petugas BPS pun tidak melakukannya, misalnya dengan membandingkan seberapa detail ingatan nenek-nenek itu tentang peristiwa masa silam yang mudah dikenali orang kebanyakan.

Tony Blair: Saya Baca Al Quran Setiap Hari

Ada dua alasan mengapa mantan PM Inggris itu membaca kitab suci agama Islam setiap hari.


VIVAnews -- Saat masih menjadi Perdana Menteri Inggris dan tinggal di Downing Street Nomor 10, Tony Blair dikenal dikenal enggan bicara tentang agama.

Namun, sejak lengser dari jabatannya pada 2007, Blair menjadi lebih terbuka soal keyakinan. Ia yang memeluk Katolik beberapa bulan sebelum meninggalkan kediaman resmi perdana menteri, kini mengaku membaca Al Quran setiap hari.

Menurut dia, dengan membaca kitab suci Islam -- yang diyakini umat muslim sebagai kata-kata yang langsung diturunkan oleh Allah-- memastikan bahwa ia 'melek keyakinan'.

Dalam sebuah wawancara dengan media Observer, yang dipublikasikan kemarin, Blair berujar, "Menjadi 'melek keyakinan' adalah hal yang penting dalam dunia yang makin global, itu yang saya yakini," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Senin 13 Juni 2011.

"Saya membaca Al Quran setiap hari. Sebagian untuk memahami beberapa hal yang terjadi di dunia, tapi terutama karena ia (Quran) sangat instruktif."

Mantan pemimpin Partai Buruh itu yakin pengetahuannya atas keyakinan yang ada di dunia akan menguatkan peran barunya sebagai utusan Timur Tengah bagi empat lembaga sekaligus: PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia.

Blair sebelumnya memuji Islam sebagai agama yang 'indah' dan mengatakan Nabi Muhammad adalah 'penguasa yang beradab'.

Tahun 2006, ia juga memuji Al Quran sebagai 'kitab reformasi', inklusif, meninggikan ilmu pengetahuan dan membenci tahayul. Kitab itu juga mengandung petunjuk praktis bagaimana menjalankan pernikahan, juga pemerintahan.

Namun, Blair menyayangkan bagaimana kelimpok militan yang menginterpretasikan Al Quran sebagai panggilan untuk menyerang dan membunuh. Masih terngiang dalam ingatannya pada 7 Juli 2005, saat ia masih perdana menteri, teror bom mengguncang London. 52 orang tak bersalah tewas.

Tak hanya Blair yang tertarik dengan Islam. Iparnya, Lauren Booth, membuat pengumuman mengejutkan. Booth telah memeluk Islam setelah mengalami apa yang ia deskripsikan sebagai 'pengalaman 'spiritual' saat mengunjungi sebuah tempat suci di Iran.

Rabu, 15 Juni 2011

Harga-Harga Paket Al Qolam


Rp. 1.600.000,-



Rp. 1.700.000,-



Rp. 1.800.000,-



Rp. 2.000.000,-


Untuk pemesanan dapat menghubungi:

ARI
0817 0855 349 / 021 9424 9937


Links:
Membaca Al-Qur'an dengan Satu Sentuhan

Membaca Al-Qur'an dengan Satu Sentuhan

InsyaAllah dengan 1 sentuhan anda dapat membaca Al-Qur'an

Assalamu'alaikum . . .

Apakah saat ini Anda sedang mengalami salah satu dari hal-hal berikut?

(1) Anda tidak bisa Qiroat atau membaca Al-Quran dengan lancar, dan tidak punya cukup waktu untuk berguru?, atau
(2) Anda bisa membaca Al-Quran dengan lancar, tetapi tidak yakin apakah anda membacanya dengan tajwid yang benar?, atau
(3) Anda fasih membaca Al-Quran, dan Anda ingin meningkatkan bacaan menjadi bacaan seindah qori atau qori'ah tetapi tidak punya guru?, atau
(4) Anda sudah memiliki bacaan setaraf Qori atau Qoriah tetapi pasangan Anda dan anak-anak Anda belum, dan Anda tidak memiliki waktu untuk mengajari mereka?, atau
(5) Anda tidak bisa bahasa Arab, dan tidak mengerti makna Al-Quran 30 Juz?

Telah hadir Produk mutakhir, Pena Qiroat Digital Al-Qolam, pena ajaib pertama di dunia yang bisa membaca, mengulang-ulang, dan mengajarkan bacaan seindah Qori dan Qoriah! Suatu solusi fasih membaca Al-Quran. Anda dapat belajar langsung dari Qoriah Dra. Hj. Maria Ulfah M.A. dan Qori H. Muammar Z.A. Keduanya ahli membaca Al-Quran kelas internasional.


Hanya sentuhkan pulpen Al-Qolam ke Al-Qur'an maka anda bisa:

- Belajar Cepat membaca Al-Qur'an dengan hanya Menyentuh ayat Al-Qur'an yang akan dibaca. Anda akan mendengarkan suara bacaannya sekaligus dapat melihat ayat yang dibaca juga dapat memperhatikan Tajwidnya.

- Belajar Huruf Hijaiyah karena Digital Pen ini dapat digunakan untuk membaca buku Iqro, Al-Bana dan Al-Qur'anKu.


- Memahami makna bacaan, karena Digital Pen ini dapat digunakan untuk mengetahui terjemahan bacaan ayat per ayat dan halaman per halaman dalam Al-Qur’an sehingga sangat bermanfaat untuk para Da’i atau calon Da’i.

- Melancarkan bacaan Al-Qur'an bagi yang masih terbata-bata karena anda bisa mengulangi bacaan sesuka anda.


- Menggunakan untuk belajar manasik haji, do’a manasik haji, percakapan 3 bahasa (arab-inggris-indonesia) yang sering digunakan pada pelaksanaan ibadah haji.

- Solusi efektif bagi para Guru Ngaji dan Orang Tua karena dapat digunakan sebagai pegangan untuk Mengajarkan membaca Al-Qur'an kepada Siswa, Anak, Keluarga dan Orang terdekat kita.

- Solusi yang bijaksana bagi anda yang MALU belajar dengan orang lain, karena anda dapat BELAJAR SENDIRI kapan dan dimana saja.


Al-Qolam memberikan anda benefit dalam 3 hal yakni :

- Fasih membaca Al-Qur'an 30 Juz.

- Menyimak suara-suara Qori ternama di dunia.

- Pahala yang di dapatkan dari pahala membaca Al-Qur'an, pahala mengamalkan isi Al-Qur'an, pahala mengajarkan atau menyebabkan orang belajar Al-Qur'an.


Allah SWT berfirman, "Kami telah memudahkan Al-Qur'an untuk dipelajari, maka adakah orang yang mau mempelajarinya?"
(QS. Al-Qomar [54]: 17,22,32,40)

Memang, Al-Qur'an itu mudah untuk dipelajari. ini adalah jaminan Allah SWT yang diulang-ulang sampai 4 (empat) kali dalam Al-Qur'an.

Sekarang Solusi Fasih Membaca Al-Qur'an sudah dipecahkan oleh "Al-Qolam."


Untuk pemesanan dapat menghubungi:

ARI
0817 0855 349 / 021 9424 9937


Untuk harga paket Al Qolam, silahkan klik di sini.